Friday, June 24, 2022

Google Local Guide, iseng - iseng berhadiah ?

Sesuai dengan judulnya memang iseng iseng berhadiah. Berawal saat buka Google Maps, dimana review kita dibutuhkan untuk menilai suatu tempat. Kemudian ditawarilah untuk bergabung dengan Local Guide.
Apa itu Local Guide? Secara terjemahan artinya pemandu lokal. Dimana kita akan mengenalkan tempat-tempat sekitar kita dengan memberikan ulasan, menambah tempat yang belum ada di google maps, mengecek keberadaan suatu tempat dan informasinya apakah sudah sesuai dengan yang sebenarnya atau bukan, dan juga dokumentasi sehingga orang lebih tahu mengenai tempat yang dimaksud.

Beberapa hari setelah bergabung, saya sangat bersemangat untuk melakukan ulasan tempat tempat disekitar saya, membenarkan/mengedit lokasi yang salah, menambahkan yang sekiranya belum ada, dll.
Fyi ya, setiap yang kita kerjakan disana akan diberikan point dimana point tersebut akan menentukan berapa level kita. Karena terlalu bersemangat itu, akhirnya saya pun bisa mengumpulkan point yang banyak hanya beberapa hari dan secara tidak sengaja dapat email kalau saya dapat reward berupa "kaos kaki local guide" yeee. 

Berikut penampakan dari reward pertama saya :

Senang banget awalnya iseng iseng untuk join, ternyata dapat reward walaupun hanya sekedar kaos kaki yang dari 'luar negeri' :D

Memang semua butuh konsistensi, ditengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga dan ibu bekerja akhirnya jarang berkontribusi, sehingga sempat vakum atau berkontribusi saat waktu senggang saja. Sekali lagi kalau lagi iseng buka Goggle Map.

Setelah sekian lama, tidak sengaja buka email akhirnya dapat reward yang kedua. Dalam rangka memperingati street view ke 15, Local Guide memberikan reward seperti ini :

Isinya bisa klaim gratis coca cola di alfamart, indomaret, voucher shopee, voucher olay, dan lain lain. Jadi bikin semangat kan jadinya untuk berkontribusi lagi. Niat awal join selain karena iseng, juga berniat bantu orang lain tentang info info suatu tempat yang pernah saya singgahi.

Oh ya kalau mau lihat review review saya boleh deh mampir ke profil local guide yang ini ya :)

Ini Tentang Sandwich Generation

Dulu ketika baru pertama kali mendengar kalimat "Sandwich Generation" dalam suatu diskusi financial planning masih tidak 'ngeh' apa artinya. Yang terpikir hanya kenapa ada generasi yang mempunyai nama dengan istilah salah satu makanan. Baru ketika dijelaskan artinya, baru mengerti apa itu sandwich generation. 
(sumber : https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/generasi-sandwich-dan-cara-memutus-rantainya/)

Ya, sesuai dengan namanya, gambaran sandwich yang berlapis lapis diibaratkan dengan beban yang harus ditanggung. Dimana generasi kita berada ditengah tengah. Untuk lapis atas orang tua, dan lapis bawah adalah anak kita. Bukan hal mudah bukan, tentu dan pasti. Terkadang hingga tak sempat untuk memikirkan diri sendiri. 

Dalam sebuah tea talk, tentang financial planning diajari bagaimana memutus mata rantai itu, dimana kita nantinya saat tua tidak menjadi lapis atas anak kita. Ya, dengan berinvestasi sejak dini, atau menyiapkan tabungan masa tua, dll. 

Tetapi disini saya tidak akan membahas itu, tetapi ingin membahas sebuah hal untuk meringankan beban semua itu. Ingat, masing masing dari kita ketika lahir di dunia sudah membawa rejeki masing-masing. Ketika kita harus menanggung orang tua dan anak sekaligus kita juga diberikan kelebihan rejeki dari mereka yang dititipkan melalui kita. Mungkin jika hari ini kita memiliki rejeki yang lebih lebih itu bisa jadi karena ditambah dengan rejeki mereka. Jadi tetap ikhlas walaupun kita sebagai generasi sandwich, karena disana terdapat ladang pahala yang sangat besar. 

 Dikutip dalam sebuah hadits yang shahih :
"Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi)” (HR. Muslim no. 995)."

Bagaimana? Apakah beban yang kau tanggung masih terlalu menyesakkan di dada? Ikhlaskanlah maka bernilai pahala, insya Allah :)